Cara Mengatasi RFI

Dari dirgantara online

RFI adalah singkatan dari "Radio Frequency Interference", yaitu gangguan pada alat elektronik yang disebabkan oleh pancaran Radio Frequency (RF) yang berasal dari pesawat KRAP / RIG pada umumnya. RFI dapat terjadi misalnya pada pesawat telepon. Pada suatu saat terjadi suatu percakapan telepon, mendadak ada suara ketiga di dalam pesawat telepon yang tak ada hubungannya dengan pembicaraan yang sedang dilakukan. Suara tersebut kira-kira berbunyi, "Silakan breaker, 10-20 dan 10-28..." dan seterusnya.

Jelaslah, suara ketiga itu merupakan interferensi dari luar, dari pancaran pesawat KRAP yang sedang beroperasi. Pancaran pesawat KRAP dapat juga menginterferensi pada pengeras suara, kaset, radio, televisi dan bahkan komputer yang sedang bekerja. Di sini hanya akan dibahas interferensi yang berasal dari KRAP / RIG, sedangkan interferensi bukan hanya semata mata disebabkan oleh KRAP, melainkan pemancar yang bukan KRAP dapat juga menjadi penyebab.

Bahkan mungkin dapat lebih parah lagi. Pemancar komersial, radio siaran, dan pemancar yang dipakai radio amatir dapat pula membangkitkan RFI, yang akibatnya lebih parah, karena rata-rata daya keluarannya jauh lebih besar.

Apakah Setiap Gangguan Berasal dari RFI ?

Pak Toemin, tetangga sebelah mengeluh pesawat televisinya terganggu. Biasanya mereka akan menyangka bahwa gangguan tersebut berasal dari stasiun KRAP yang berdekatan. Mungkin ada benarnya apabila gangguan yang timbul seperti yang terjadi pada awal tulisan ini. Namun seringkali tuduhan tersebut salah alamat. Gangguan pada pesawat televisi dapat berasal dari berbagai sebab, di antaranya :

1. Dari motor listrik yang sedang bekerja, misal motor mesin jahit / blender
2. Dari kendaraan bermotor, bunga api yang terjadi antara busi dapat juga mengganggu gambar ataupun suara
3. Kadang-kadang gangguan dapat pula terjadi dari audio televisi itu sendiri

Apa Terjadi Kesulitan dengan RIG Anda ?

Sebelum memasang perangkat KRAP di rumah, sebaiknya kita mawas diri. Apakah KRAP yang kita miliki tidak mengganggu atau tidak menimbulkan RFI ? Pertama tama, pesawat televisi kita hidupkan, dan RIG kita hidupkan pula, switch yang ada pada mikropon ditekan dan dilepas berulang kali. Kita awasi layar televisi, apakah pada waktu switch ditekan - dilepas tidak membangkitkan perubahan gambar pada layar ? Apabila tidak terjadi RFI, maka langkah selanjutnya berbicaralah di depan mike, dan lihatlah pula apakah ada gangguan di layar televisi, atau setidak tidaknya apakah suara Anda masuk ke dalam loud speaker yang ada pada televisi ?

Bila pada RIG Anda terdapat tombol pengatur mic gain, putarlah tombol sehingga intensitas mendekati maksimum. Kemudian masihkan terjadi RFI ? Bila RFI toh masih saja terjadi pada tingkat yang sangat minim, hal tersebut tidak begitu mengganggu, karena hanya pada televisi di rumah sendiri. Selanjutnya, kita harus lebih tanggap terhadap tetangga. Tidak ada salahnya bila kita meminta pada tetangga untuk membantu memonitor kemungkinan terjadinya RFI pada peralatan elektronik yang dimilikinya. Caranya sama saja seperti yang dilakukan sebelumnya.

Dengan cara demikian, kita punya rasa tanggung jawab, sehingga dapat menjernihkan suasana bertetangga. Alat yang peka terkena RFI adalah pesawat penerima televisi, karena RIG dapat membangkitkan frekuensi harmonik. Harmonik tersebut sebenarnya dapat ditekan serendah mungkin, sehingga tidak muncul. Pancaran KRAP dengan frekuensi 27 MHz dapat membangkitkan harmonik ke-7 yang jatuh pada pertengahan saluran 8 dan 9 pada pesawat televisi. Harmonik itu harus ditekan serendah mungkin, paling tidak 60 dB.

Hal ini merupakan ketentuan dari negara asal KRAP itu sendiri lahir, yaitu Amerika Serikat. Negara tersebut mengatur segala sesuatu aturan KRAP melalui badan yang disebut FCC (Federal Communication Commission). Kini apa seluruh pesawat KRAP yang masuk ke Indonesia juga memenuhi persyaratan itu ? Karena KRAP yang masuk ke Indonesia kebanyakan tidak melalui saluran resmi, maka persyaratan tersebut di atas disangsikan. Oleh karenanya, untuk menghindari hal-hal yang sekiranya mengganggu, maka pada setiap pendaftaran KRAP di Ditjen Pos dan Telekomunikasi selalu akan diwajibkan dengan pengujian pesawat.

Salah satu tujuan dari pemeriksaan itu juga untuk meneliti apakah pesawat yang didaftarkan itu bebas dari RFI !! Kadang kadang muncul frekuensi harmonik disebabkan oleh ketidak sempurnaan RIG itu sendiri, misalnya karena kendornya sekrup sekrup yang menghubungkan chasis dengan peti logamnya. Hal tersebut diatasi dengan mengencangkan sekrup sekrup dan menutup peti rapat rapat. Apabila belum menunjukkan hasilnya, cobalah hubungkan peti tersebut dengan bumi (ground), misalnya dengan pipa PAM melalui kawat sependek mungkin.

Langkah selanjutnya dapat pula dilakukan dengan memasang suatu alat yang disebut "low pass filter" antara RIG dan antena. Tugas filter ini adalah menyalurkan sinyal KRAP, akan tetapi menghambat frekuensi harmonik yang dapat menjadi RFI. Filter tersebut bersama sama dengan SWR meter dapat dipakai sebagai alat untuk menentukan diagnosis, apakah RIG kita memancarkan frekuensi harmonik yang cukup kuat ? Pasanglah meter di antara RIG dan dummy load, selanjutnya dilakukan pengukuran daya output atau dengan menggunakan SWR meter, sesuai dengan kalibrasi.

Kemudian, lowpass filter dipasang antara RIG dan meter. Lalu lakukanlah pengukuran kedua kalinya, tanpa mengubah sesuatu pun. Apabila ternyata penunjukan meter menurun dibandingkan semula, berarti frekuensi harmonik timbul cukup kuat pada KRAP. Harmonik kadang kadang tersalur tidak melalui saluran antena, melainkan melalui kabel pencatu listrik (power line cable). Apabila hal ini terjadi, pencegahannya mudah. Kita pasangkan saja dua buah kondensator, masing masing 0,001 mikroFarad (mF), sehingga akan dapat menyalurkan RF ke bumi, dan tercegahlah pancaran tersebut.

Over modulasi dapat juga mengakibatkan RFI pula, terlebih lebih apabila sampai sinyal RF terpotong potong dapat berakibat harmonik dan brebetan. Hal tersebut yang kita kenal dengan julukan "splatter". Splatter dapat berakibat lebih parah, karena akan mengganggu jalan (channel) lainnya. Penyebab splatter yang paling utama adalah membuka mic gain secara berlebih lebihan. Di samping itu, apabila kita menggunakan mic compressor tanpa mengindahkan prosedur teknik, gain dibuka selebar lebarnya.

Karena itu, ada ketentuan bahwa setiap RIG yang diproduksi harus dilengkapi dengan pembatas modulasi atau modulation limitter, yang dapat mencegah splatter. Cara-cara yang telah disebutkan di atas adalah hanya untuk mencari atau menguji perlengkapan KRAP yang mungkin saja dapat menimbulkan RFI.

Memperbaiki Kesalahan

Cuci tangan bahwa perlengkapan KRAP Anda tak menimbulkan gangguan adalah bukan cara yang bijaksana. Akan tetapi akan lebih bijaksana apabila Anda dapat membantu tetangga, dengan upaya menghindarkan RFI. RFI cenderung lebih masuk kedalam pesawat televisi melalui terminal antena. Karena itu, langkah yang pertama adalah menyelidiki antena televisi, kabel transmisi, dan alat anti petir bila ada.

Periksalah, apakah sambungan sambungan dari urutan ujung antena sampai ke terminal pada pesawat televisi tidak ada sambungan yang lepas, atau setidak tidaknya sudah karatan. Perbaikilah bila Anda menemukan kabel transmisi yang sekiranya telah rusak, dan bila ternyata perlu diganti, gantilah dengan yang baru. Tiap sambungan hendaknya dipatri, atau bila sambungan tersebut dilakukan dengan sekrup, hendaknya ujung kabel dipertin (dilapisi timah patri). Di daerah yang jauh dari pemancar televisi, biasanya pemakai pesawat televisi memanfaatkan booster dan menggunakan antena dengan jenis gain tinggi adalah yang paling mudah terkena RFI.

Booster dan antena yang kuat (bergain tinggi) selain akan memperkuat sinyal televisi yang lemah juga sekaligus memperkuat sinyal harmonik yang berasal dari pancaran KRAP. Apabila booster dicabut, niscaya gangguan juga akan berkurang. Akan tetapi tidaklah demikian maksudnya, kita harus berusaha agar instalasi tetap seperti sedia kala, tetapi gangguan dapat ditekan serendah mungkin. Ikhtiar yang dapat dilakukan bila menemui hal di atas adalah melakukan penyambungan ke bumi, baik tiang antena, antena itu sendiri sendiri, dan peti booster.

Di samping itu, memasang highpass filter pada input dari booster. Pada sistem yang demikian, akan bertambah sempurna apabila dipasang highpass filter kedua pada terminal input pesawat televisi

No comments:

Post a Comment