Tips Memenangkan Lelang di eBay

Ada 6 tips yang bisa Anda praktekkan agar bisa memenangkan lelang di eBay. Apa saja tipsnya? Berikut ini tips-tipsnya:

1. Koneksi internet harus cepat dan stabil
Syarat wajib yang pertama, koneksi internet Anda harus cepat dan stabil. Seberapa cepat? Tidak harus cepat sekali, sekitar 500 kbps saja sudah cukup. Yang terpenting stabil tidak naik turun, dan tidak mudah putus koneksinya. Ini penting, karena saat bidding jangan sampai ganguan internet, semisal tiba-tiba disconnect menghalangi proses lelangnya, terlebih di detik-detik terakhir yang sangat menentukan.

2. Perhatikan waktu berakhir lelang
Jika Anda berada di Indonesia dan lawan bidder Anda misalnya orang USA maka waktu lelang yang peluang menangnya tinggi adalah lelang yang berakhir sekitar pukul 11.00 s/d 17.00 Wib siang hari di Indonesia. Karena jam segini di USA sana lagi enak-enaknya tidur. He2… Seperti kita tahu selisih perbedaan waktu antara Indonesia dengan benua Amerika sekitar 12 jam. Kita di belahan timur lebih dulu melihat Matahari atau +7 jam dari GMT dibanding negara Amerika yang waktunya -5 s/d -8 jam dari GMT karena berada di belahan bumi bagian barat.

3. Pilih lelang dengan peserta terbatas
Jika Anda ingin peluang menangnya semakin tinggi, ini masih nyambung dengan tips nomor 2. Pilihlah penawaran lelang yang dibatasi untuk peserta atau bidder dari negara USA saja. Jangan pilih yang worldwide yang sangat ketat persaingannya karena bisa diikuti peserta dari semua negara. Mengapa? Tentu saja ini untuk memperbesar peluang Anda menang karena otomatis para peserta lelang akan sedikit sebab tersortir hanya dibatasi orang USA saja yang bisa ikut. Jika Anda orang Indonesia, bagaimana caranya untuk mendapatkan alamat Amerika supaya bisa ikut lelang? Baca artikel saya yang ini “Tips Cara Mudah Belanja Barang di Amazon dan eBay” jika ingin punya alamat di USA secara gratis.

4. Bidding di detik-detik terakhir
Biddinglah dengan harga minimal saat Anda ingin mengunci lelangnya untuk pertama kali. Tapi berikan bidding terbaik Anda saat 6 detik terakhir sebelum masa lelangnya habis. Mengapa harus di 6 detik terakhir? Angka ini berdasarkan pengalaman pengukuran saya mengikuti lelang di eBay. Karena waktu 6 -10 detik terakhir sebelum masa lelang berakhir adalah waktu seru-serunya perang bidding. Jadi berikan bidding Anda sekitar 6 detik sebelum lelang ditutup. Jika harga bidding Anda tertinggi maka lawan lelang Anda sudah tidak punya kesempatan lagi untuk melakukan bid ulang menyusul bidding Anda.

5. Buka eBay multitab di browser
Bukalah halaman penawaran barang yang Anda ikuti di eBay secara multitab, menjadi banyak jendela sekaligus. Satu tab untuk memantau history atau posisi bidding tertingginya berapa. Tab satunya lagi untuk menembak bidnya di detik-detik terakhir. Siapkan angka bidding di kolom isian bidding agar Anda hanya sekali klik waktu akan nembak di detik-detik terakhir.

6. Bidding lebih dari satu bid
Jika persaingan bidding sangat ramai dan ketat, Anda bisa terapkan strategi dengan membidding lebih dari satu bid langsung ke beberapa jendela (tab) sekaligus di browser Anda. Dan berikan harga bidding secara bertingkat. Contoh misalnya nilai bidding tertinggi saat lelang di angka $210. Maka buka beberapa tab sekaligus, misalnya dua tab. Tab pertama bidding di $218 dan bid kedua $220.05. Bidding secara berturut-turut yang rendah pada detik ke-10 sebelum berakhir dan bidding yang kedua sekitar 6 detik sebelum berakhir.
Anda tidak usah kuatir kemahalan jika bidding kedua Anda tadi masuk dan keluar sebagai pemenang. Bila bidding Anda secara berturut-turut menang dan berada di urutan nomor 1 dan 2 sebagai penawar tertinggi maka eBay akan memilih harga yang terendah ($218), bukan yang tertinggi.
Demikian tips dari saya. Selamat mengikuti lelang di eBay. Semoga Anda beruntung. Jika Anda ada tambahan dan pertanyaan, silahkan Anda tambahkan di kolom komentar. Terima kasih.
dari diptara dot com cukup membantu tips nya
terima kasih mas joko

Import barang dari luar negri

Pengertian mudah dari impor adalah proses masuknya barang dari luar suatu negara ke dalam negara tersebut. Apakah semudah itu? Iya, tapi tidak sesederhana itu juga. Karena di dalam pengertian impor tersebut juga berlaku peraturan-peraturan yang diatur dalam suatu undang-undang yang di Indonesia dikenal dengan Undang-undang Kepabeanan. Tetapi kita tidak perlu berpikir sejauh itu, saat ini kita cukup dengan pengertian itu saja. Jadi, apakah kalau kita beli barang dari luar negeri itu termasuk impot? Jawabannya, IYA. Tapi kita cuma beli satu korek api saja, tidak banyak. Apakah termasuk impor? Jawabannya, IYA. Terus, kalau saya pulang dari Singapura membawa laptop, apakah termasuk impor? Jawabannya, IYA. Pada intinya, setiap barang dari luar suatu negara masuk ke dalam negara tersebut dinamakan impor tanpa melihat apakah itu barang komersial atau bukan.

Lalu mungkin ada yang bertanya, kalau begitu kapan suatu barang dinyatakan masuk ke dalam suatu negara dari luar negara tersebut? Jawabannya adalah saat barang tersebut melewati batas negara yang didatanginya. Saat itulah barang tersebut dinyatakan sebagai barang impor dan berlakulah peraturan perundang-undangan impor atas barang tersebut.

Sebagai tambahan referensi, silahkan cari UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dan UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

 

Bea Masuk barang import

Saat barang dari luar negara masuk ke dalam negara tersebut (dalam hal ini Indonesia), secara otomatis barang tersebut dinyatakan terutang bea masuk sesuai dengan undang-undang. Dalam hal ini, barang tersebut terutang bea masuk dengan kewajiban pelunasannya jatuh kepada orang yang memasukkan barang tersebut (importir). Peraturan ini berlaku di seluruh dunia di bawah kendali WCO (World Customs Organization). Dan perlu diketahui, di setiap negara memberlakukan aturan seperti ini namun dengan ketentuan masing-masing.

Kenapa Ada Bea Masuk?

Lalu kenapa ada bea masuk? Pertanyaan itu pasti muncul di tiap orang yang membeli barang dari luar negeri. Jawaban dari pertanyaan tersebut ada beberapa, tetapi saya akan memberikan 1 ilustrasi sebagai berikut:

Kita lihat kondisi sekarang ini, begitu banyak produk-produk dari China di pasaran yang menggempur Indonesia? Seperti pakaian, sepatu, handphone dan lain-lain. Kita tahu, produk dari China memberikan penawaran harga yang boleh dikatakan sangat murah. Tentu akan menjadi “pesaing berat” bagi produk dalam negeri sendiri, betul? Okelah, mungkin untuk produk yang belum bisa diproduksi sendiri oleh Bangsa Indonesia seperti handphone, tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana dengan pakaian, sepatu, atau barang-barang lainnya yang sebenarnya Bangsa Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri? Tentu produsen dalam negeri akan dirugikan karena harus menyesuaikan harga mereka.

Bagaimana solusi mengatasi masalah ini? Salah satu pemecahannya adalah dengan cara “menaikkan harga” dari harga produk China yang masuk ke Indonesia. Bagaimana caranya? Dengan cara mengenakan bea masuk yang tinggi terhadap produk China yang akan masuk ke Indonesia. Dengan dikenakannya bea masuk yang tinggi, secara otomatis harga jual produk tersebut juga akan naik dan tidak akan mengancam produk dalam negeri.

Bagaimana? Apakah sudah menjadi cukup jelas? Dengan mengetahui hal ini, tentu tidak perlu lagi ada pertanyaan “Kenapa ada bea masuk?”. Dan diharapkan menumbuhkan kesadaran kita mengenai kewajiban akan bea masuk.

dari jasaebay.net

Belanja dari toko online luar negri

sudah beberapa kali saya belanja online dari toko luar negri seperti dx atau aliexpress .

Barang ada yang lancar sampai kerumah tanpa biaya, ada juga yang sampai rumah tapi ada biaya tambahan Rb.14rb , tetapi ada juga yang harus diambil di kantor pajak dan harus membayar bea masuk, biaya pajak dan biaya repacking.

yang jadi pertanyaan , kenapa kok bisa beda-beda ada yang mesti bayar dan tidak. Jawabannya ada di artikel dibawah ini.

Saya ambil dari situs ariefew.com:

Perhitungan Bea Masuk dan Pajak Kiriman Luar Negeri
---------------------------------------------------------------------

Hasil Affiliate Amazon-ku yang kubuat untuk membeli jam tangan beberapa waktu lalu, dikenakan bea masuk dan pajak oleh bea cukai Indonesia. Total seluruh biaya yang kukeluarkan untuk mengambil jam tangan hasil dari affiliate amazon tersebut sebesar Rp. 285.000

Berhubung di artikel Amazon Payment: Jam Tangan hasil dari Affiliate Amazon tidak terlalu detail perhitungan tentang biaya pengambilan barang tersebut, maka di artikel ini akan ku perjelas tentang Perhitungan Bea Masuk dan Pajak Kiriman Luar Negeri.

Cara perhitungan bea masuk dan pajak:

Pengertian dan istilah yang sering digunakan:

  • Harga barang = cost (C)
  • Asuransi = insurance (I)
  • Ongkos kirim = freight (F)

Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk (NDPBM) = Cost + Insurance + Freight = CIF

Untuk barang impor tidak melalui PJT :

  • Bea masuk = CIF * tarif bea masuknya (bisa 0%, 5%, 10% dst lihat di BTBMI)
  • PPN = (CIF + bea masuk) * 10%
  • PPh = (CIF + bea masuk) * 7.5% (bisa kena 2,5% bila punya API, atau 15% bila tidak punya NPWP)

Untuk barang impor melalui PJT atau kantor pos, tata cara perhitungan sama dengan formula diatas, hanya sebelumnya harga barang – 50 USD:

untuk barang dgn harga dibawah 50 dolar gratis / free tidak bayar bea masuk dan pajak

  • Bea masuk = (CIF) * tarif bea masuknya
  • PPN = (CIF + bea masuk) * 10%
  • PPh = (CIF + bea masuk) * 7.5%

contoh :

Jam tangan mempunyai tarif pos / HS = 9101.99.00.00
Harga barang (Cost (C)) $111.25
Asuransi (Insurance (I)) $0.44
ongkir (Freight (F)) $25.95
Cost + Insurance + Freight = CIF = $137.64
CIF tersebut dikurangi hak untuk barang kiriman $50 = 137.64-50 = $87.64
Berhubung kurs rupiah saat itu adalah Rp 8.967/1 USD, maka
$87.64 = 87.64 * 8967 = Rp 785867,88

Bea Masuk = 10% = Rp 79.000 (pembulatan)
PPN = 10% = Rp. 87.000 (pembulatan)
PPh = 7,5% = Rp. 65.000 (pembulatan)
Total tagihan = Rp. 231.000,-
Selain itu, di Bea cukai ada ongkos tambahan untuk repacking dan ada tambahan biaya juga di kantor pos, sehingga Total biaya menjadi Rp. 285.000

 

dari kompas.com

Tips Agar Barang Tidak Ditahan oleh Bea Cukai
(Sebelum Berbelanja Online Ke LN)

Kebanyakan orang merasa takut karena mereka tidak tahu seperti apa prosedurnya dan khawatir barangnya ditahan oleh Bea Cukai atau harus membayar pajak dalam jumlah yang besar dan sebagainya. Pada prinsipnya setiap barang yang masuk ke dalam negri adalah barang impor dan terhadap barang impor dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor tapi tidak semua barang dikenakan pengutan tersebut.
Yang pertama perlu diperhatikan adalah komoditi barang kiriman tersebut, jika barang yang dikirim merupakan barang larangan otomatis akan disita oleh petugas Jika barang kiriman tersebut adalah barang batasan yang peredarannya tidak sembarangan maka diperlukan ijin dari instansi terkait seperti buku tulis yang memerlukan ijin dari kejaksaan, Handphone memerlukan izin dari Dep POSTEL dan sebagainya.
Bagaimana dengan barang-barang umum? Seperti yang saya katakan di awal bahwa setiap barang yang masuk ke dalam negri adalah barang impor maka terhadap barang tersebut dilakukan pemeriksaan untuk menetapkan apakah dikenakan pungutan atau tidak, jika dikenakan berapa besarnya dan sebagainya.
Jadi setiap barang yang masuk diperiksa oleh petugas Bea Cukai dengan disaksikan oleh petugas Pos sebagai perwakilan pemilik barang. Kenapa tidak disaksikan pemiliknya langsung? Ya tidak masalah tapi hal ini justru akan memperlambat kelancaran arus barang yang setiap hari terus datang. Coba saja bayangkan misalkan hari ini masuk barang 100 koli tapi pemiliknya baru bisa datang beberapa hari kemudian maka terhadap barang-barang tersebut harus menumpuk lebih lama sampai pemiliknya datang sementara setiap hari jumlahnya terus bertambah. Jika seperti itu kapan selesainya?
Tips agar barang tidak ditahan oleh beacukai, sebelum membeli barang ke Luar Negeri hendaklah anda dapat menghubungi jasa custom clearance service untuk berkonsultasi mengenai besaran pajak serta jenis/katagori barang yang akan di beli, selanjutnya anda dapat memutuskan untuk belanja ke Luar Negeri atau tidak setelah mengetahui perkiraan besaran pajak beamasuk.
Sekedar tambahan, tidak sedikit orang memberitahukan barang yang dikirimkan dalam keadaan bekas atau hadiah tujuannya adalah agar tidak dikenakan pungutan. Saya beritahukan bahwa itu tidak berguna sebab kriteria suatu barang diberikan pembebasan bukan dari kondisi dan sifatnya yang bekas atau hadiah. Jadi apa yang harus saya lakukan supaya barang kiriman saya sampai dengan selamat?
iNFO lebih lanjut Silahkan hubungi kami sebelum berbelanja ke Luar Negeri :
Gwenkeysha dot com Custom Clearance Service
No. Hp. 08.1212.895.895 / 08.595959.4747
Phone. 0293-3218750
BB Pin : 22ECD1AB

Mengganti kapasitor icom R7000

Bila R7000 receive nya kurang peka (budeg) , kemudian ada dengung di audio, itu tandanya kapasitor sudah mulai kering. karena ini adalah radio lama ,  umurnya makin sepuh, sehungga fungsi-fungsi komponen terutama kapasitor elektrolit semakin menurun.

Kapasitor yang perlu diganti adalah yang terkait dengan power supply dan audio kopling. jumlahnya ada 120 buah.

Daftar Kapasitor:

Ukuran Jumlah
.47uf 50V 14
.47uf 50V BP 2
100uf 16V 7
100uf 25V 4
10uf 16V 35
10uf 16V 7mm 3
1uf 50V 5
2.2uf 50V 2
2.2uf 6.3V 7mm 1
220uf 10V 4
22uf 10V 5
22uf 25V 1
22uf 6.3V 7mm 1
3.3uf 50V 4
33uf 16V 3
4.7uf 25V 7mm 1
4.7uf 50V 5
4700uf 35V 2
470uf 16V 7
47uf 16V 12
47uf 6.3/10V 7mm 2
   
Jumlah 120

ICOM IC-R7000 Radio Electrolytic Capacitor Overhaul

From Frank
frolektrics electronics notes & projects

 

IC-R7000I have recently replaced all the electrolytics my ICOM IC R-7000 VHF/UHF receiver.

The receivers and transceivers of this ICOM radio series are getting on a bit in age. They were manufactured in the early eighties and now weird faults are beginning to show themselves as the electrolytic capacitors dry out and lose capacity and increase esr.

If you have an R7000 that…

  • Never has had an overhaul
  • Suffers a decrease in sensitivity and increase in noise
  • VFD display digits blinking/dim/missing

Then there’s a good chance that your radio needs some new caps and a bit of TLC

The best way to tackle the overhaul is to take the “shotgun” approach and replace all of the electro’s in one hit. This is a lot of work but the job can be easily done providing your well prepared. Actually this statement is true for most things in life. It took me 10Hrs all up to do it.

The first thing you’ll need to do is acquire all the capacitors for the job. There’s 114 of them to replace and you can get the specs from the IC-R7000 service manual (Off the web – do a Google search for it if you haven’t got it).

R7000-cap-kitI took the easy route and got a kit of capacitors from the ve3pvs web store on eBay. I recommend purchasing the kit as for $40 it will save you a lot of list writing, spec comparing and running around. Here is a photo of the kit shown left.

Tools that are also essential for the job include a temperature controlled soldering station and a vacuum desoldering tool. I cannot stress the importance of having a proper de-soldering tool as solder-wick just won’t cut it over the long haul with this job. You will get fatigued and start making silly mistakes like dwelling too long with heat over the one spot or wiping the solder-wick with too much pressure laterally across the PCB. Both scenarios are likely to cause lifting of some of the tracks. The PCB is single sided phenolic and the pcb trace adhesive isn’t as good as contemporary fibreglass boards. To re-iterate, beg, borrow or steal a proper DE-SOLDERING TOOL (I was lucky enough to be able to borrow one from work over the Christmas break).

One last thing to be thought of is the method of performing this job. You will need a method that will enable to pick up from where you left off during interruptions to the work. I have found that using a list that orders capacitors by pcb will allow one to fold out a pcb from the chassis of the radio and strike the capacitors one by one off the list as you replace them. I also found that marking the tops of new capacitors with a black texta also aids in identifying the ones that are yet to be replaced on the pcb.

Here is the strikeout list I made up in PDF form -> R7000ElectroChangeoutChecklist

In short, this is the process…

  1. Fold out a pcb from the wiring harness to work on
  2. Change a capacitor
  3. Strike off the list and mark the top of the cap in black
  4. Goto step two until all the caps for that board are changed
  5. Goto step one until all the boards have been worked on

I found that a couple of the caps have been mounted on the solder side of the board (late manufacturing revision?). And that the capacitors for the InfraRed pcb mounted on the front panel must be mounted on the reverse side of the board as the ones they replace are much smaller.

I hope I have made it easier for anyone taking on this overhaul job in the future and that you get many more years of service from the receiver.

ICOM IC-R7000 Radio tuning wheel only tunes down

From Frank
frolektrics electronics notes & projects

R7000-front-tuneWhen I bought my second hand R7000, it also came with a few problems thrown in for free. Most were fixed by replacing all the electro’s but by far the most annoying was the fact that the radio only tuned down when using the encoder wheel!

The encoder itself puts out an I-Q signal, that is to say an “In phase” signal that oscillates between logic high and low as the tuning encoder wheel is turned, and a “Quadrature” signal that does the same but is offset 90 degrees with respect to the in phase signal (why is it called Quadrature? – think of a square, 4 * 90 degree corners).

Now normally, you would have the I-Q signal going straight to the microprocessor within the radio to effect tuning. The frequency of the I or Q would determine tuning speed, and the order of the IQ edges would determine direction. I.e If I is before q then tune down – else tune up.

The ICOM engineers had different ideas however. They wrote the MCU code such that it accepts a Step & Direction signal from the encoder rather than I&Q. Dunno why, it may save a few program cycles – you only have to interrupt on the step signal, then read the direction signal to determine which way to tune.

The fallout from this design decision is that now some glue logic must be implemented between the IQ output of the tuning encoder and the Step-Direction input of the MCU.

As my radio only tuned down, the best place to look for a fault would be around this glue logic – as you can get at the IQ signal from the encoder and the STEP-DIRECTION to the MCU all in one spot. I I have pasted in the relavent snippet of the logic board below.

I & Q signalsIQflipflop from the encoder come in on IC4 pins 13 & 8 respectively. The STEP output to the MCU comes out from the right hand side of C9. And finally the direction output of the MCU comes out from pin11 of IC5.

IC5 implements a D-Flip Flop (the crossed gates of IC5d & IC5a is a classic DIY S/R flip-flop) and so if say the order of the IQ edges is I-Q I-Q then ones are clocked through to pin 11 and the MCU counts step pulses up. If the order of the IQ edges is the other way, Q-I Q-,I then zeroes are clocked through to pin 11 and the MCU counts step pulses down.

On my radio Pin11 was always low no matter which way I turned the wheel, thereby telling the MCU to only tune down!

The fix was easy in the end and just involved the replacement of a $2 part on the logic board, IC5 – A CMOS series quad NAND gate 4011.

R7000-Logic-IC5closeup2Note in this shot, the new IC5 installed on a good quality machined pin IC socket. You could solder it directly onto the board if you wish, but if you do use an IC socket – make sure it is a good quality machined pin type and not one of those cheapie dual wipers, which have a tendancy to induce chip creep as the temperature cycles. This radio was a work of art at the time when it was made and should be respected.

I hope that this article may be of use in your R7000 repair endeavours.

Cheers

Kabel coaxial losses

Loss dalam satuan DB pada setiap panjang 30 meter.
Pengukuran dengan kabel 50 ohm .

losses kabel akan lebih tinggi lagi dari tabel dibawah ini , bila SWR >1.1

image

 

                 Losses in dB per 100Ft
50MHz 100MHz 500MHz 900MHz
---------- ----------- ----------- -----------
RG-58A/U 3.3 4.9 13.3 20.0
RG-8/U 1.2 1.8 4.7 6.7
Belden 9913 0.9 1.4 2.9 4.2
1/2Ó Heliax 0.56 0.83 2.0 2.8

Note: The losses scale proportionally with length. Half as long, half the loss in dB.

Cara Mengatasi RFI

Dari dirgantara online

RFI adalah singkatan dari "Radio Frequency Interference", yaitu gangguan pada alat elektronik yang disebabkan oleh pancaran Radio Frequency (RF) yang berasal dari pesawat KRAP / RIG pada umumnya. RFI dapat terjadi misalnya pada pesawat telepon. Pada suatu saat terjadi suatu percakapan telepon, mendadak ada suara ketiga di dalam pesawat telepon yang tak ada hubungannya dengan pembicaraan yang sedang dilakukan. Suara tersebut kira-kira berbunyi, "Silakan breaker, 10-20 dan 10-28..." dan seterusnya.

Jelaslah, suara ketiga itu merupakan interferensi dari luar, dari pancaran pesawat KRAP yang sedang beroperasi. Pancaran pesawat KRAP dapat juga menginterferensi pada pengeras suara, kaset, radio, televisi dan bahkan komputer yang sedang bekerja. Di sini hanya akan dibahas interferensi yang berasal dari KRAP / RIG, sedangkan interferensi bukan hanya semata mata disebabkan oleh KRAP, melainkan pemancar yang bukan KRAP dapat juga menjadi penyebab.

Bahkan mungkin dapat lebih parah lagi. Pemancar komersial, radio siaran, dan pemancar yang dipakai radio amatir dapat pula membangkitkan RFI, yang akibatnya lebih parah, karena rata-rata daya keluarannya jauh lebih besar.

Apakah Setiap Gangguan Berasal dari RFI ?

Pak Toemin, tetangga sebelah mengeluh pesawat televisinya terganggu. Biasanya mereka akan menyangka bahwa gangguan tersebut berasal dari stasiun KRAP yang berdekatan. Mungkin ada benarnya apabila gangguan yang timbul seperti yang terjadi pada awal tulisan ini. Namun seringkali tuduhan tersebut salah alamat. Gangguan pada pesawat televisi dapat berasal dari berbagai sebab, di antaranya :

1. Dari motor listrik yang sedang bekerja, misal motor mesin jahit / blender
2. Dari kendaraan bermotor, bunga api yang terjadi antara busi dapat juga mengganggu gambar ataupun suara
3. Kadang-kadang gangguan dapat pula terjadi dari audio televisi itu sendiri

Apa Terjadi Kesulitan dengan RIG Anda ?

Sebelum memasang perangkat KRAP di rumah, sebaiknya kita mawas diri. Apakah KRAP yang kita miliki tidak mengganggu atau tidak menimbulkan RFI ? Pertama tama, pesawat televisi kita hidupkan, dan RIG kita hidupkan pula, switch yang ada pada mikropon ditekan dan dilepas berulang kali. Kita awasi layar televisi, apakah pada waktu switch ditekan - dilepas tidak membangkitkan perubahan gambar pada layar ? Apabila tidak terjadi RFI, maka langkah selanjutnya berbicaralah di depan mike, dan lihatlah pula apakah ada gangguan di layar televisi, atau setidak tidaknya apakah suara Anda masuk ke dalam loud speaker yang ada pada televisi ?

Bila pada RIG Anda terdapat tombol pengatur mic gain, putarlah tombol sehingga intensitas mendekati maksimum. Kemudian masihkan terjadi RFI ? Bila RFI toh masih saja terjadi pada tingkat yang sangat minim, hal tersebut tidak begitu mengganggu, karena hanya pada televisi di rumah sendiri. Selanjutnya, kita harus lebih tanggap terhadap tetangga. Tidak ada salahnya bila kita meminta pada tetangga untuk membantu memonitor kemungkinan terjadinya RFI pada peralatan elektronik yang dimilikinya. Caranya sama saja seperti yang dilakukan sebelumnya.

Dengan cara demikian, kita punya rasa tanggung jawab, sehingga dapat menjernihkan suasana bertetangga. Alat yang peka terkena RFI adalah pesawat penerima televisi, karena RIG dapat membangkitkan frekuensi harmonik. Harmonik tersebut sebenarnya dapat ditekan serendah mungkin, sehingga tidak muncul. Pancaran KRAP dengan frekuensi 27 MHz dapat membangkitkan harmonik ke-7 yang jatuh pada pertengahan saluran 8 dan 9 pada pesawat televisi. Harmonik itu harus ditekan serendah mungkin, paling tidak 60 dB.

Hal ini merupakan ketentuan dari negara asal KRAP itu sendiri lahir, yaitu Amerika Serikat. Negara tersebut mengatur segala sesuatu aturan KRAP melalui badan yang disebut FCC (Federal Communication Commission). Kini apa seluruh pesawat KRAP yang masuk ke Indonesia juga memenuhi persyaratan itu ? Karena KRAP yang masuk ke Indonesia kebanyakan tidak melalui saluran resmi, maka persyaratan tersebut di atas disangsikan. Oleh karenanya, untuk menghindari hal-hal yang sekiranya mengganggu, maka pada setiap pendaftaran KRAP di Ditjen Pos dan Telekomunikasi selalu akan diwajibkan dengan pengujian pesawat.

Salah satu tujuan dari pemeriksaan itu juga untuk meneliti apakah pesawat yang didaftarkan itu bebas dari RFI !! Kadang kadang muncul frekuensi harmonik disebabkan oleh ketidak sempurnaan RIG itu sendiri, misalnya karena kendornya sekrup sekrup yang menghubungkan chasis dengan peti logamnya. Hal tersebut diatasi dengan mengencangkan sekrup sekrup dan menutup peti rapat rapat. Apabila belum menunjukkan hasilnya, cobalah hubungkan peti tersebut dengan bumi (ground), misalnya dengan pipa PAM melalui kawat sependek mungkin.

Langkah selanjutnya dapat pula dilakukan dengan memasang suatu alat yang disebut "low pass filter" antara RIG dan antena. Tugas filter ini adalah menyalurkan sinyal KRAP, akan tetapi menghambat frekuensi harmonik yang dapat menjadi RFI. Filter tersebut bersama sama dengan SWR meter dapat dipakai sebagai alat untuk menentukan diagnosis, apakah RIG kita memancarkan frekuensi harmonik yang cukup kuat ? Pasanglah meter di antara RIG dan dummy load, selanjutnya dilakukan pengukuran daya output atau dengan menggunakan SWR meter, sesuai dengan kalibrasi.

Kemudian, lowpass filter dipasang antara RIG dan meter. Lalu lakukanlah pengukuran kedua kalinya, tanpa mengubah sesuatu pun. Apabila ternyata penunjukan meter menurun dibandingkan semula, berarti frekuensi harmonik timbul cukup kuat pada KRAP. Harmonik kadang kadang tersalur tidak melalui saluran antena, melainkan melalui kabel pencatu listrik (power line cable). Apabila hal ini terjadi, pencegahannya mudah. Kita pasangkan saja dua buah kondensator, masing masing 0,001 mikroFarad (mF), sehingga akan dapat menyalurkan RF ke bumi, dan tercegahlah pancaran tersebut.

Over modulasi dapat juga mengakibatkan RFI pula, terlebih lebih apabila sampai sinyal RF terpotong potong dapat berakibat harmonik dan brebetan. Hal tersebut yang kita kenal dengan julukan "splatter". Splatter dapat berakibat lebih parah, karena akan mengganggu jalan (channel) lainnya. Penyebab splatter yang paling utama adalah membuka mic gain secara berlebih lebihan. Di samping itu, apabila kita menggunakan mic compressor tanpa mengindahkan prosedur teknik, gain dibuka selebar lebarnya.

Karena itu, ada ketentuan bahwa setiap RIG yang diproduksi harus dilengkapi dengan pembatas modulasi atau modulation limitter, yang dapat mencegah splatter. Cara-cara yang telah disebutkan di atas adalah hanya untuk mencari atau menguji perlengkapan KRAP yang mungkin saja dapat menimbulkan RFI.

Memperbaiki Kesalahan

Cuci tangan bahwa perlengkapan KRAP Anda tak menimbulkan gangguan adalah bukan cara yang bijaksana. Akan tetapi akan lebih bijaksana apabila Anda dapat membantu tetangga, dengan upaya menghindarkan RFI. RFI cenderung lebih masuk kedalam pesawat televisi melalui terminal antena. Karena itu, langkah yang pertama adalah menyelidiki antena televisi, kabel transmisi, dan alat anti petir bila ada.

Periksalah, apakah sambungan sambungan dari urutan ujung antena sampai ke terminal pada pesawat televisi tidak ada sambungan yang lepas, atau setidak tidaknya sudah karatan. Perbaikilah bila Anda menemukan kabel transmisi yang sekiranya telah rusak, dan bila ternyata perlu diganti, gantilah dengan yang baru. Tiap sambungan hendaknya dipatri, atau bila sambungan tersebut dilakukan dengan sekrup, hendaknya ujung kabel dipertin (dilapisi timah patri). Di daerah yang jauh dari pemancar televisi, biasanya pemakai pesawat televisi memanfaatkan booster dan menggunakan antena dengan jenis gain tinggi adalah yang paling mudah terkena RFI.

Booster dan antena yang kuat (bergain tinggi) selain akan memperkuat sinyal televisi yang lemah juga sekaligus memperkuat sinyal harmonik yang berasal dari pancaran KRAP. Apabila booster dicabut, niscaya gangguan juga akan berkurang. Akan tetapi tidaklah demikian maksudnya, kita harus berusaha agar instalasi tetap seperti sedia kala, tetapi gangguan dapat ditekan serendah mungkin. Ikhtiar yang dapat dilakukan bila menemui hal di atas adalah melakukan penyambungan ke bumi, baik tiang antena, antena itu sendiri sendiri, dan peti booster.

Di samping itu, memasang highpass filter pada input dari booster. Pada sistem yang demikian, akan bertambah sempurna apabila dipasang highpass filter kedua pada terminal input pesawat televisi

Frekuensi tiap Band HF

Meter band

MHz

kHz

120

2

2300 - 2495

90

3

3200 - 3400

75

4

3900 - 4000

60

5

4750 - 5060

49

6

5950 - 6200

41

7

7100 - 7300

31

9

9500 - 9775

25

11

11650 - 12050

22

13

13600 - 13800

19

15

15000 - 15600

16

17

17550 - 17900

13

21

21450 - 21850

11

25

25670 - 26100

Ejaan alphabet pada percakapan radio

Alphabet

Internasional

Indonesia

A

Alpha

Ambarawa

B

Bravo

Bandung

C

Charlie

Calcuta

D

Delta

Demak

E

Echo

Ende

F

Foxtrol

Fatimah

G

Golf

Garut

H

Hotel

Hongkong

I

India

Indramayu

J

Juliet

Jeddah

K

Kilo

Kediri

L

Lima

Lumajang

M

Mike

Madiun

N

November

Nurdin

O

Oscar

Osaka

P

Papa

Padang

Q

Quebec

Quadrat

R

Romeo

Rembang

S

Sierra

Solo

T

Tango

Tegal

U

Uniform

Ulfah

V

Victor

Valencia

W

Whisky

Wonosobo

X

X-ray

Xantippe

Y

Yankee

Yokohama

Z

Zulu

Zanzibar

Kode 10 (ten code) ham radio

 

Kode 10

Arti kode 10

10-1

Sulit didengar // Penerimaan buruk

10-2

Didengar jelas // Penerimaan baik

10-3

Berhenti mengudara / memancar

10-4

Benar // Dimengerti

10-5

Ada pesan untuk disampaikan

10-6

Sedang sibuk kecuali ada berita penting

10-7

Mengalami kerusakan // Tak dapat mengudara

10-8

Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara

10-9

Mohon diulangi

10-10

Penyampaian berita selesai

10-11

Berbicara terlalu cepat

10-12

Mengundurkan diri karena ada tamu

10-13

Laporan keadaan cuaca / jalanan

10-14

Informasi

10-15

Informasi sudah disampaikan

10-16

Mohon dijemput / diambil di ...

10-17

Ada urusan penting

10-18

Sesuatu untuk kita

10-19

Bukan untuk Anda, harap kembali

10-20

Lokasi // Posisi

10-21

Kontak / hubungan melalui telepon

10-22

Melapor langsung ke ...

10-23

Menunggu // Stand by

10-24

Selesai melaksanakan tugas

10-25

Dapat menghubungi / kontak dengan ...

10-26

Pesanan terakhir kurang diperhatikan

10-27

Pindah ke jalur / channel ...

10-28

Nama panggilan // Call sign

10-29

Waktu hubungan / kontak habis

10-30

Tidak menaati peraturan

10-31

Antena yang digunakan

10-32

Laporan sinyal dan modulasi // Radio check

10-33

KEADAAN DARURAT // EMERGENCY

10-34

Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini

10-35

INFORMASI RAHASIA

10-36

Jam berapa waktu yang tepat ?

10-37

PERLU MOBIL DEREK DI ...

10-38

PERLU AMBULANS DI ...

10-39

Pesan sudah disampaikan

10-40

PERLU DOKTER

10-41

Mohon pindah ke jalur / channel ...

10-42

ADA KECELAKAAN DI ...

10-43

Kemacetan lalu lintas di ...

10-44

Ada pesan untuk Anda

10-45

Dalam jangkauan mohon melapor

10-46

Memerlukan montir

10-50

Mohon kosongkan jalur / channel

10-60

Apakah ada pesan selanjutnya ?

10-62

Tidak dimengerti, melalui telepon saja

10-63

Tugas / pekerjaan dilanjutkan di ...

10-64

Pekerjaan telah selesai / bersih

10-65

Menunggu berita lanjutan

10-67

Semua unit setuju

10-69

Pesanan telah diterima

10-70

KEBAKARAN DI ...

10-71

Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai

10-73

Kurangi kecepatan di ...

10-74

Tidak // Negatif

MODIFIKASI 3 BAND RADIO YAESU FT180A DENGAN DDS VFO

Ini adalah tulisan dari Om Andi Sutandi di : radiotengkorak.blogspot.com
Beliau mahir kotak-katik radio . Tulisan ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk modif FT-180A

Artikel sebelumnya yang terkait dengan Modifikasi ini di link dibawah ini :
http://radiotengkorak.blogspot.com/2012/12/modifikasi-tranceiver-yaesu-ft180a.html
Hallo rekan2 sehobi pengunjung setia blog RT apa kabar?
Semoga kabar baik menyertai anda sekeluarga dan semoga juga masih tetap mencintai hobi anda masing2.
Kali ini saya ingin mensharing pengalaman saya dengan anda mengenai Modifikasi 3 Band Radio Yaesu FT180A dengan DDS VFO, yang bekerja pada band 80M, 40M, dan 26M (11Mc).
Sesuai juga dengan beberapa permintaan rekan2 setia pengunjung blog RT yang meminta untuk di tulis kembali artikel mengenai modifikasi radio FT180A ini terutama agar bisa bekerja juga pada mode LSB/USB untuk band 80M, 40M dan 26M walaupun radio ini secara default dari pabriknya rata2 tidak mempunyai/tidak ada dipasang xtal filter untuk mode LSB dan yang ada cuma xtal filter untuk mode AM dan USB saja.
Dan untuk membantu rekan2 yang masih bingung dalam hal ini, maka saya dengan berbekal pengalaman di lapangan saja selama menekuni modifikasi FT180A ini mencoba mensharing pengalaman dengan anda dan semoga bisa berguna/bermanfaat. Amin...
Berhubung waktu saya yang terbatas maka artikelnya akan saya tulis sebagian demi sebagian ya...mohon maaf...

RF Unit Yaesu FT180A yang sudah dipasangkan coil BPF 3 Band dan RX/TX jumper, LPF jumper

Seperti juga artikel2 saya sebelumnya tentang modifikasi FT180A ini, pertama yang harus kita kerjakan adalah membuat lilitan coil BPF dan memasangkannya pada blok RF Unit seperti contoh pada gambar diatas terlihat coil BPF yang sudah terpasang untuk 3 band 80M, 40M dan 26M.
Dan juga kita harus mengerjakan RX/TX jumper lurus untuk operasi simplex seperti terlihat pada gambar diatas dengan lingkaran merah, juga kerjakan LPF jumper untuk ke 3 band yang dipakai sesuai dengan frekwensi kerjanya masing2.

RF Unit Yaesu FT180A dengan coil BPF 80M, 40M, 26M 

Gambar diatas adalah close up coil BPF untuk 3 band yang dipasangkan pada CH 1 : 80M, CH 2 : 40M, CH 3 : 26M pada blok RF Unit Yaesu FT180A

RF Unit Yaesu FT180A dengan RX/TX jumper dan LPF jumper

Gambar diatas ini close up RX jumper dan TX jumper dan juga LPF jumper.
Untuk operasi simplex kerjakan jumper lurus pada RX/TX jumper seperti contoh pada gambar yang dilingkari, sedangkan untuk LPF jumper kerjakan sesuai band/frekwensi kerjanya masing2.

X'tal Filter Yaesu FT180A untuk mode AM dan USB

Gambar berikut diatas ini adalah close up dari X'tal Filter Yaesu FT180A yang secara default dari pabriknya biasanya hanya ada 2 buah Xtal filter yang terpasang untuk mode AM dan USB saja, sedangkan untuk mode LSB tidak ada terpasang X'tal Filternya alias kosong cuma ada tempatnya saja seperti terlihat pada gambar diatas.
Nah...sekarang baru terpikir dan selalu menjadi permasalahan saya bukan anda hehehe...
Bagaimana caranya supaya bisa juga bekerja di mode LSB seperti pada band 80M dan 40M ?
Seperti banyak pada web blog rekan2 lain yang menjelaskan tentang modifikasi FT180A ini supaya bisa bekerja juga pada mode LSB untuk band 80M dan 40M dengan cara membuat frekwensi kerjanya dibawah frekwensi X'tal Filternya.
Contoh berikut ini :
Misal kita mau bekerja di 40 Meter  mode LSB dari 7.000 - 7.100MHz maka perhitungan frekwensi kerjanya sbb :
F1 = 10.7 - 7.0 = 3.7MHz dan F2 = 10.7 - 7.1 = 3.6MHz.

Jadi untuk bisa bekerja dari 7.000 - 7.100MHz dengan mode LSB, maka frekwensi out dari DDS harus bekerja antara 3.6 - 3.7MHz..

Saya sudah mencoba melakukan modifikasi FT180A untuk band 80M dan 40M mode LSB  dngan DDS dengan cara mengerjakan frekwensi kerjanya dibawah frekwensi IF/Xtal filternya ( 10.7MHz ), seperti pada contoh perhitungan diatas, tapi hasilnya nggak bisa ketemu frekwensinya yang pas pada mode LSBnya, kalau mode USB sih...nggak masalah karena memang X'tal filter untuk mode USB sudah tersedia.

Pokoknya dengan berbagai cara ditempuh, readjusting Trimer Capacitor pada X'tal BFO nya dll, dan tetap hasilnya nggak memuaskan.

Bahkan kalau pakai DDS diseting minus ( - ) frekwensi IF nya dengan tujuan frekwensi kerja supaya bekerja dibawah frekwensi X'tal Filternya, malahan DDS nya tidak bekerja atau tidak mengeluarkan frekwensi outnya.

Akhirnya tetap DDS dikerjakan pada mode USB dengan cara seting plus ( + ) frekwensi IF nya, tapi sekarang dicoba dengan cara menggeser frekwensi BFO nya dengan harapan bisa juga bekerja pada mode LSB, tapi hasilnya mengecewakan juga :-(
Setelah melalui proses pemikiran dan teringat dengan sistim mode LSB/USB yang dipakai pada radio CB, akhirnya timbul ide untuk menirukannya,
Dan setelah melalui hasil uji coba, ternyata hasilnya sudah memuaskan, tercapai sesuai harapan.
Dengan cara memodif sedikit pada sekitar rangkaian X'tal BFO pada Local Unit dan menambahkan rangkaian sejenis DC switch untuk mode LSB nya yang dirakit diatas pcb lobang yang berukuran kecil saja.
Untuk menjelaskan lagi kepada anda, silahkan perhatikan skematik2 berikut dibawah ini :

Carrier/Local Unit FT180A aslinya sebelum dimodif

Carrier/Local Unit FT180A dengan lingkaran merah yang akan dimodif

Carrier/Local Unit FT180A yang sudah dimodif  sedemikian rupa agar bisa ditambahkan mode LSB

Carrier/Local Unit FT180A yang sudah dimodif dan ditambah sirkuit untuk mode LSB

Pada modif seperti pada skematik diatas untuk Clarifier pada knob radio di cover depan radio Yaesu FT180A tidak saya fungsikan lagi supaya tidak membingungkan, karena pada DDS sudah ada fasilitas untuk RIT sebagai pengganti Clarifier bawaan radio.

Carrier/Local Unit FT180A yang sudah digambar ulang sesuai gambar sebelumnya diatas sebagai ilustrasi apa yang diinginkan pada gambar sebelumnya

Rangkaian tambahan yang merupakan DC switch untuk mengaktifkan Trimer Capasitor/TC mode LSB

Rangkaian tambahan seperti pada gambar diatas adalah merupakan rangkaian DC switch yang berfungsi untuk mengaktifkan/menonaktifkan mode LSB sehingga frekwensi BFO nya bisa di geser dengan cara menyetel Trimer Capasitor/TC untuk mode LSB dan dikontrol dengan tegangan antara 5 - 12 Volts pada kaki Basis transistor tipe C1815 melalui resistor 5K6,
Sehingga pada posisi saklar mode LSB di ON kan, maka transistor C1815 yang berfungsi sebagai saklar akan bekerja dan mengeluarkan tegangannya melalui kaki Colectornya ke Trimer Capasitor/TC mode LSB, sehingga TC ini bisa di adjust untuk menggeser frekwensi BFO nya dari posisi mode USB ke posisi mode LSB.
Dan sebaliknya kalau saklar mode LSB di OFF kan, maka sekarang akan berpindah lagi pada mode USB lagi normalnya.
Untuk DDS yang mempunyai fasilitas Switch Mode LSB/USB, atau pada pin Swich Mode ini akan mengeluarkan tegangan +5V yang bisa di masukkan tegangannya ke transistor DC Switch C1815 tadi melalui resistor 5K6 sehingga otomatis ketika kita menekan saklar mode LSB/USB pada DDS akan berpindah modenya dari LSB ke USB atau sebaliknya.
Jadi keuntungan kita yang didapat dari modif seperti ini, disemua band 80M, 40M, 26M tetap bisa bekerja dengan mode LSB maupun USB kalau diperlukan di band mana saja bisa tanpa harus merubah frekwensi kerjanya dibawah frekwensi IF.
Frekwensi kerja DDS tetap diseting diatas frekwensi IF selamanya supaya tidak ada masalah juga dengan pembacaan frekwensinya pada layar LCD DDS nya.

Local Unit Yaesu FT180A dengan rangkaian tambahan untuk mode LSB

Local Unit Yaesu FT180A dengan rangkaian tambahan untuk mode LSB dalam tanda lingkaran merah

DDS VFO COMPACT yang  dipakai untuk modif FT180A
hasil karya rekan saya mas Paiman dari Malang

Local Unit Yaesu FT180A tampak bawah, dimodif untuk menginjeksikan DDS

Pada gambar diatas terlihat kabel out DDS ( kabel warna kuning ) diinjeksikan pada kaki basis Q1 melalui kapasitor 0.1uF dan juga pada kaki basis Q1 ada sebuah resistor 4K7 ke tegangan + untuk pemberian bias + nya pada transistor Q1 supaya tetap bekerja.
DDS out bisa diinjeksikan langsung pada basis transistor Q1 pada pcb local unit, yang sudah sedikit dimodif seperti pada skema local unit tadi ditas, bisa juga di tambahkan terlebih dahulu kapasitor 0.1uF antara kabel dari out DDS dengan titik kaki Basis Q1 ataupun langsung tanpa kapasitor.
Seperti yang terlihat pada skema yang sudah dimodif, ada tambahan resistor 4K7 pada kaki Basis transistor Q1 ke jalur tegangan + sebagai pengganti tegangan + yang sebelumnya datang dari arah 6 dioda  switch chanel, supaya transistor Q1 ini tetap bekerja dengan tetap mendapatkan bias + walaupun jalur pcb yang menuju ke 6 dioda switch sudah dipotong jalurnya ( lihat skematiknya ).

Relay Band Switch 80M, 40M, 26M

Gambar diatas ini adalah Relay Band Switch untuk 3 band 80M, 40M dan 26M, adalah unit tambahan yang dirakit pada pcb lobang yang berfungsi untuk menggantikan Saklar Rotary Chanel pada FT180A.
Dengan menggantikan fungsi daripada Saklar Rotary Chanel tersebut dengan Unit Relay Band Switch ini, perpindahan bandnya bisa langsung dikontrol sekaligus dengan DDS seiring perpindahan bandnya secara otomatis relay2nya akan memilih/menyambungkan/menyesuaikan dengan BPF dan LPF nya dan Saklar Rotary Chanel tidak difungsikan lagi selamanya.

Skematik Relay Band Switch 80M, 40M, 26M untuk modif Yaesu FT180A dengan DDS

Untuk skematik Relay Band Switch seperti yang terlihat diatas masing2 tiap band hanya memerlukan sebuah relay 2 induk, dengan komponen pendukung sebagai relay drivernya cukup menggunakan transistor C1815 yang bekerja sebagai DC Switch yang bertugas untuk mengaktifkan/menonaktifkan relaynya sesuai dengan band yang dipilih dan kaki basis trassistor C1815 ini mendapatkan tegangan umpan +5V dari band switch DDS melalui sebuah resistor 5K6, sehingga relay akan bekerja untuk menghubungkan relay LPF dengan - (gnd ), sehingga LPF yang terpilih aktif.
Dan induk relay lainnya akan menghubungkan tegangan +8V dengan RX/TX band, sehingga membuat BPF yang terpilih sesuai bandnya aktif.
Karena fungsi Relay Band Switch Unit yang dikontrol DDS sudah menggantikan Saklar Rotary Channel FT180A, maka soket2 kabel dari Saklar Rotary Channel yang menuju ke board RF Unit di lepas saja seperti J10, J11, J12.
Dan kabel +8V yang datang dari Relay Band Switch Unit bisa disolderkan langsung pada J11 atau J12 (RX/TX Band ) sesuai chanelnya yang dipakai, setelah soket P11 dan P12 dari Saklar Rotary Channel sudah dilepas terlebih dahulu.
Keterangan : Sebelumnya  tegangan +8V pada J11, J12 ini datang dari Saklar Rotary Channel
Misal pada modifikasi saya ini ch 1 untuk 80M, ch 2 unutk 40M dan ch 3 untuk 26M atau lihat pada soket J11 dan J12 ada nomor chanel di pcbnya.

Relay Band Switch 80M, 40M, 26M, tampak bawah

Selamat mencoba dan semoga sukses
Disclaimer :
Admin Radio Tengkorak tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan yang mungkin terjadi pada radio Yaesu FT180A anda, setelah anda melalukan modifikasi ini.